Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024
  Jurnal refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Ridwan Anas CGP A. 10 Kab. Tasikmalaya   Assalamualaikum.wr.wb. salam dan bahagia bapak ibu guru hebat. Pada jurnal refleksi dwi mingguan modul 2.3 ini saya akan merefleksikan pengalaman belajar saya tentang Coaching dalam Supervisi Akademik. A.    Peristiwa (Facts) Pada pembelajaran modul 2.3 saya mempelajari tentang coaching dalam supervisi akademik. Diawali dengan mulai dari diri. Disini saya harus melakukan refleksi diri terkait supervisi akademik yaitu saya menceritakan tentang guru adalah pemimpin pembelajaran. Dalam perjalanan sebagai seorang guru, tentunya pernah mendapatkan pengalaman terkait dengan supervisi akademik sebagai salah satu cara pengembangan kompetensi diri saya. Kemudian dilanjutkan dengan belajar mandiri melalui Eksplorasi konsep. Pada eksplorasi konsep saya mempelajari tentang konsep coaching secara umum dan coaching dalam konteks pendidikan. Diakhir eksplorasi konsep ada sesi diskusi untuk menyampaikan refl
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3 Ridwan Anas CGP A. 10 Kab. Tasikmalaya     Konsep Coaching secara Umum: Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya (Whitmore, 2003). Coaching sebagai “…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.” (International Coach Federation -ICF). Coaching dalam Konteks Pendidikan: Tujuan pendidikan itu ‘menuntun’ tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. Keterampilan coaching perlu dimiliki para pendidik untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapa